TOPENG BERDEBU
Oleh: Briliandhika
Oleh: Briliandhika
Ku berjalan di sebuah lorong gelap tak berujung. Disamping kiri kananku terdapat banyak loker. Ada yang besar ada juga yang kecil. Disetiap loker ada nama-nama orang yang aku kenal. Di dinding lorong itu terpampang banyak lukisan. Cat-cat pada lukisan itu terlihat jelas. Penuh warna. Dijalan menuju lorong yang lain, penuh dengan suara. Suara itu mengganggu. Gaduh. Berisik. Tapi aku tersadar bahwa suara itu menginginkan sesuatu. Ada yang menggeram marah, jeritan tangis, dan ada juga yang meronta-ronta tak jelas. Semua itu tak membuatku takut, karena aku telah terbiasa akan itu.