Selasa, 18 Februari 2014

I JUST BROKE MY TOOTH

  Finally, aku mendapatkannya. Pengalaman penuh arti yang tidak banyak orang dapatkan. Semua berawal dari hari minggu sore...

  Saat itu belum hujan. Aku mulai dari menjemput Dhypa, teman basketku dari sekolah dasar, di jambangan. Lalu setelah itu kami berdua pun berangkat ke JPS, salah satu lapangan basket streetball di Gayungan. Memang sih Dhypa sudah bilang kalau JPS sekarang penuh dengan abu vulkanik dari Gunung Kelud, tapi itu gak buat aku males untuk basketan walaupun dipenuhi debu vulkanik. Oke. Lalu bermain disana.


  Banyak orang yang bermain disana, yahh ada juga yang basketan sambil pacaran. wuuu anget broo.. Gak terlalu lama sih waktu aku dan Dhypa sampai di JPS, hujan pun mengguyur, membasahi lapangan yang tadinya penuh abu sekarang menjadi basah lumpur. Pertama aku, Dhypa, dan salah satu orang di sana (entah bernama siapa) berteduh di atap kecil di dekat lapangan. Hujan deras mengguyur. And.. aku tahu ini pasti lama dan pasti gak akan jadi bermain basket, "gas PS-an ae yok". Dhypa ngomong gitu, tapi aku lagi mood basketan. Gak aku hiraukan perkataan itu.

  Aku pun sadar kalau itu memang hujan yang lama, lalu aku buka baju dan bermain basket hujan-hujanan. It's really interesting. Walaupun sudah di cegah sama si Dhypa malah aku diketawain sama dia. Aku anggap mah dia banci masak ujan gini berhenti main basket, cupu.

  Hujan terus mengguyur, aku yang telanjang dada di lapangan JPS sendirian dilihat oleh orang-orang yang sebelumnya bermain yang sekarang berteduh layaknya si Dhypa. Ada pun beberapa orang yang memilih untuk pulang karena hujan yang tak kunjung reda dan berhenti. Hujan angin pu  tiba. Sangat derat. Kilat san-sini bermunculan. Kini Dhypa pun sadar kalau hujan ini tidak akan kunjung reda. Lalu Dhypa dan orang ynag tadi ikut berteduh kini ikut bergabung dengan ku bermain basket ditengah ujan angin dahsyat itu. Bola menjadi berat karena basahnya lapangan. Gak bisa dribble juga.

  Hujan tak kunjung reda dan berhenti, jenuh melanda. Dhypa mengajak bermain sepak bola. Oke. Aku turuti. just adu pinalti. Yaa.. walaupun berat di kaki karena laju bola terus saja terhenti akibat lapangan basah tapi tetap aja seru, like my childhood. Waku demi waktu berlalu. Hujan terus saja. Angin makin kencang yang di iringi suara gemuruh petir yang kian besar. Tetap saja sikap keras kepalaku untuk bermain tetap timbul.

  Dan hal itu terjadi...

Sebelumnya memang aku sempat kepleset ringan beberapa kali walaupun lutut beset, it's ok for me lanjutkan saja. Dan saat ingin pulang ada salah satu orang mengajak bermain pertandingan terakhir. Yahh.. karena aku suka dengan ini olahraga, aku ikut aja tanpa ragu but Dhypa muncul keraguan, sudah hampir magrib tetap bermain basket itu adalah hal yang tidak biasa bagi Dhypa.


  Dhypa saat itu menjadi musuh ku karena kami berdua tidak satu tim. Dan saat ingin berlari mengejar umpan rekan setimku yang lumayan deras, hal itu terjadi. Duuaaakkk !! Keras. Sangat keras. Aku jatuh dengan dagu mengenai lantai lapangan duluan dengan hentakan yang keras. Teman-teman begitu kaget melihat aku tengkurap berlumuran darah. Panik pun sempat terjadi. Mau memanggil polisi yang kebetulan JPS dekat dengan kantor polsek gayungan, tapi tidak jadi karena bakal panjang masalahnya kalau itu terjadi.

  Aku masih memegangi mulutku dan ketika aku buka pegangan itu seluruh telapak tanganku berlumuran darah, gigiku cuil tak berbentuk lagi, bibirku sobek dan gusiku merah sekali. Langsung teman-temanku membawaku ke kamar mandi untuk di cuci karena bisa berbaya kalau masih kotor. Kala itu masih hujan lebat, darah yang semula ada di mulutku perlahan hilang karena air hujan membasahi seluruh badanku.

  Aku langsung pulang diantar sahabatku, Dhypa. Dijalan Dhypa terus mengomel akibat kejadian itu, " mangkannya kalau pulang ya pulang jangan dipaksa main lagi main lagi, jadinya kan kayak gini" yaa tapi mau bagaimana lagi yaa.. mau nangis meratapi kenapa aku gak langsung pulang saja tapi useless, waktu gak akan pernah bisa kembali lagi. Pengalaman akan dikenang sebagai pelajaran emas yang tak kan terlupakan. Setelah itu, malamnya aku ke dokter dan kehilangan gigi asliku selamanya karena akan dicabut dan di ganti gigi palsu.

  I broke my knees in basketball court, I broke my tooth in basketball court but i never hate this game : ) i love this game forever. Basketball never stops


#die Null-neun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar