Selasa, 18 Februari 2014

Makna sekantong bibit kacang tanah

KISAH MOTIVASI HIDUP


  Dikisahkan, ada seorang gadis muda yang bertekad membantu desa asalnya yang miskin dan terbelakang. Dia rajin mengusahakan segala upaya untuk bisa menghasilkan uang guna membeli buku dan perlengkapan sekolah anak-anak di desa tersebut. Tetapi, sehebat apapun usahanya terasa masih saja serba kekurangan dan tidak menemukan hasil yang terbaik untuk desanya.


 Hingga suatu hari, dia mendapatkan janji bertemu dengan seorang kaya di kota, dengan harapan si tuan kaya itu mau memberi sumbangan uang. Setelah bertemu, si gadis muda menceritakan keadaan desanya dan sarana pendidikan yang jauh dari memadai serta memohon bantuan mereka. Dengan nada bosan dan tidak bersahabat, tuan kaya berkomentar santai, "Gadis muda. Kamu salah alamat. Di sini bukan badan amal yang memberi sumbangan cuma-cuma. Kalau memang anak-anak desa mu tidak bisa sekolah, ya itu nasib mereka. Kenapa aku harus membantu?"

  Tampak tuan itu tidak mempercayai sedikitpun ketulusan gadis muda di hadapannya. Dengan pandangan tidak berdaya dan putus asa, si gadis tahu bahwa usahanya telah gagal. Tetapi sebelum pergi, dia mencoba berusaha yang terakhir,"Tuan, kalau boleh, apakah saya bisa meminjam sekantong bibit unggul biji kacang yang tuan hasilkan selama ini? Anggaplah hari ini tuan telah membantu kami dan saya berjanji tidak akan mengganggu tuan lagi." Dengan heran dan karena ingin sesegera mungkin mengusir si gadis muda itu, tanpa banyak cakap, segera diberinya sekantong bibit kacang tanah yang diminta. Sepulang dari sana, si gadis muda itu memulai gerakan menanam biji kacang tanah di atas tanah penduduk miskin, dengan tekad sebanyak satu kantong biji kacang tanah, akan menghasilkan kacang sebanyak yang bisa tumbuh di sana.

  Usahanya membuahkan hasil. Dan beberapa saat setelah panen, si gadis kembali mendatangi si tuan kaya itu, "Tuan, saya datang kemari dengan tujuan untuk mengembalikan sekantong biji kacang tanah yang saya pinjam pada waktu itu." Lalu di gadis itu menceritakan keberhasilan mereka menanam hingga memanen, dari sekantong biji kacang menjadi sebanyak itu. Si tuan kaya terkesan dengan hasil usaha dan ketulusan si gadis muda dan berkenan datang ke desa untuk meninjau.

  Dia sangat terkesan dan kemudian malahan menyumbangkan alat-alat pertanian, mengajarkan cara bertani yang baik, dan membeli semua hasil panen yang dihasilkan desa tersebut. Tiba-tiba kehidupan di desa itu berubah total. Mereka mampu menghasilkan uang sendiri, bahan pangan sendiri, hidup lebih sejahtera, dan mampu membangun sekolah untuk pendidikan anak - anaknya. Sungguh perjuangan seorang gadis muda yang membanggakan dan nyata ! Tidak ada usaha yang sia - sia ! Seluruh penduduk desa pun bersyukur dan berterima kasih atas jasa si gadis muda itu.

  APA SIH MAKNA DARI CERITA DI ATAS ?

Kehidupan di dunia ini sangatlah realistis. Saat kita dalam keadaan lemah, bodoh, mundur, gagal, banyak sekali orang yang mencemooh bahkan menghina di depan muka kita semua. Saat kita ingin memulai usaha atau ide-ide baru yang mau kita kerjakan, ada saja orang yang tidak membantu tetapi meremehkan, menghina, dan memandang sebelah mata. Banyak orang berkata kehidupan itu berat. Memang. Orang-orang yang menghambat laju kesuksesan kita itulah yang memberatkan hidup kita. Maka dari itu, tidak usah marah, dendam atau pun membenci mereka. Lebih baik siapkan segalanya secara maksimal dan perjuangkan mimpi-mimpimu agar menjadi suatu kenyataan yang membuat orang-orang tadi harus berfikir saat menghina kita. Setelah ada bukti itu lah baru orang-orang tadi mengakui kita, menghormati kita, bersikap santun.

Tapi jangan heran juga, saat kita sukses ada pula orang yang menunggu kapan kita jatuh. Maka yang paling utama adalah sikap kita. Sewaktu kita gagal dan diremehkan tidak marah. Sewaktu kita sukses, tidak lupa diri. Walaupun sukses tetap rendah hati dan bersahaja. Dan, tetap optimis menciptakan kesuksesan yang lebih besar lagi.

#die Null-neun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar