Senin, 23 Juni 2014
I write about you ...
I write about you just to tell you that you are more than beautiful for me.
I write about you just to keep you in my mind, in my life. Maybe that’s the only thing I could do to keep you around me.
I write about you just to keep me awake and to disenchant me that you are just a dream. And it’s too good to be true.
Writing about you is the only thing that keep me away from insanity. At least, I stay at the ‘delusionally unwell’ level.
I make beautiful writings I could ever done about you just to remind me you’re the best thing ever happened to my life.
Writing about you is just about reading all the memories with you, and whispering all my hopes to you.
I write about us because I’m afraid that you will erase all the memories. And I’m too afraid there will be no “us” at all.
Maaf.. Aku tidak sengaja
SEBUAH PUISI KETIDAKSENGAJAANKU TERHADAPMU
Aku sebenarnya ingin mengatakan ... Tapi maaf bibir dan lidah ku serasa ter-lem oleh lem yang sangat lengket...
Jumat, 18 April 2014
Selasa, 18 Februari 2014
Makna sekantong bibit kacang tanah
KISAH MOTIVASI HIDUP
Dikisahkan, ada seorang gadis muda yang bertekad membantu desa asalnya yang miskin dan terbelakang. Dia rajin mengusahakan segala upaya untuk bisa menghasilkan uang guna membeli buku dan perlengkapan sekolah anak-anak di desa tersebut. Tetapi, sehebat apapun usahanya terasa masih saja serba kekurangan dan tidak menemukan hasil yang terbaik untuk desanya.
I JUST BROKE MY TOOTH
Finally, aku mendapatkannya. Pengalaman penuh arti yang tidak banyak orang dapatkan. Semua berawal dari hari minggu sore...
Saat itu belum hujan. Aku mulai dari menjemput Dhypa, teman basketku dari sekolah dasar, di jambangan. Lalu setelah itu kami berdua pun berangkat ke JPS, salah satu lapangan basket streetball di Gayungan. Memang sih Dhypa sudah bilang kalau JPS sekarang penuh dengan abu vulkanik dari Gunung Kelud, tapi itu gak buat aku males untuk basketan walaupun dipenuhi debu vulkanik. Oke. Lalu bermain disana.
Jumat, 14 Februari 2014
Hidup seperti Kepompong
KISAH MOTIVASI HIDUP
Hidup memanglah penuh dengan perjuangan yang sangat berat. Jika kita ingin berhasil dan menjadi manusia yang sukses baik akademis dan non-akademis maka kita pun harus memulai sebuah proses yang terkadang menyakitkan jika dirasakan. Janganlah menjadi seperti anak manja yang selalu ingin dibantu dan dilayani oleh orang tua kita. Karena hal itu sangatlah tidak baik untruk membentuk karakter dan jiwa kita dalam menghadapi kerasnya kehidupan ini. Pada artikel ini aku akan mencoba menceritakan ulang tentang sebuah kisah yang sungguh inspiratif untuk kita renungkan bersama. Banyak orang yang hampir berhasil tetapi karena mereka menggantungkan orang lain terutama orang tua mereka, mereka akhirnya gagal. Cerita ini berasal dari buku yang sangat menarik dan sudah lama Aku membelinya, tetapi aku baru sempat menuliskan ini. buku tersebut berjudul, "setengah isi setengah kosong" karya parlindungan marpaung. Singkat tetapi bermakna. Simak dengan baik..
Briliandhika ? die Null-neun ?
Briliandhika? die Null-neun ?
Nama terlengkapku Bagas Briliandhika Amin Putra, biasa dipanggil Brili atau Bagas. Muncul dibumi pada tahun 1997 tepatnya tanggal enam desember. Yang membuatku adalah Allah SWT tapi melalui kedua orang yang paling aku sayang di planet ini, Papa dan Mama. Mama melahirkanku dengan urutan yang pertama, lalu adik-adikku. Adikku ada dua, yah aku harap itu tidak bertambah. Adikku pertama bernama Bima Briliandhika Amin Putra, biasa dipanggil Ibim atau Bima, dan Adikku yang paling imut dan paling gemuk bernama Bernard Briliandhika Amin Putra, biasa dipanggil Aben atau Bernard. Aku akui sih nama Bernard itu keren, orang barat sering menggunakan nama itu, kadang jeles juga punya adik yang lebih keren dari aku, tapi kejelesan itu berhenti saat aku melihat film kartun serial, "Bernard Bear". Tokoh utama kartun itu adalah sosok beruang putih kutub utara yang selalu hidup dengan kesialan, gak pernah mujur. Yahh.. saat jeles itu menyerang, aku bayangkan adikku menjadi Bernard Bear haha. Dan entah kenapa semuanya ada Briliandhika Amin Putra, mungkin ortu dulu males milih nama, dan lalu aku bertanya kepada mereka ternyata dugaan itu betul-_-
Langganan:
Postingan (Atom)