Minggu, 15 November 2015

Kedewasaan

Jadi dewasa itu sulit. Sama sekali tidak seperti bertambahnya umur yang dengan mudahnya bertambah. Ini soal pemikiran dan pilihan. Oh satu lagi, ini juga soal rasa sakit.

Minggu, 04 Oktober 2015

Topeng Berdebu



TOPENG BERDEBU
Oleh: Briliandhika



Ku berjalan di sebuah lorong gelap tak berujung. Disamping kiri kananku terdapat banyak loker. Ada yang besar ada juga yang kecil. Disetiap loker ada nama-nama orang yang aku kenal. Di dinding lorong itu terpampang banyak lukisan. Cat-cat pada lukisan itu terlihat jelas. Penuh warna. Dijalan menuju lorong yang lain, penuh dengan suara. Suara itu mengganggu. Gaduh. Berisik. Tapi aku tersadar bahwa suara itu menginginkan sesuatu. Ada yang menggeram marah, jeritan tangis, dan ada juga yang meronta-ronta tak jelas. Semua itu tak membuatku takut, karena aku telah terbiasa akan itu.

Jumat, 25 September 2015

Poetry Back to You


A poetry


Aku bersyukur dilahirkan menjadi pembangkang.

Pada sebagian besar waktu dalam hidup, aku sering tidak bisa menerima begitu saja.

Aku sering tak percaya apa yang dikatakan orang.

Bagiku, jawaban dari orang lain hanya menambah tanda tanya.

Minggu, 30 Agustus 2015

Tulisan apa ini?


Tulisan apa ini?



Aku mencari-cari. Aku mencari sosok dirimu. Mengikuti sejejak demi sejejak langkahmu. Membaui bayang demi bayang. Semuanya menuntunku pada satu tempat yang sepertinya tak asing lagi.

Di tempat itu aku melihat ke sekeliling, terhampar padang ilalang membuat mata memincing. Matahari oranye melukiskan siluet wajah yang aku kenal. Bukan kamu.

Senin, 15 Juni 2015

KISAH NYATA PEMUNGUT SAMPAH BERHATI MULIA


Kisah pemungut sampah berhati mulia



   Kisah mengharukan tentang kehidupan seorang tukang sampah di Jakarta ini diceritakan oleh seorang kaskuser yang merupakan pegawai kantor di daerah sana. Sang tukang sampah tidak banyak bicara, namun perilaku beliau sungguh menusuk hati kita semua. Derajat moralnya jauh lebih tinggi daripada moral tokoh-tokoh politik negeri ini yang terlibat kasus korupsi. Mari kita simak kisah nyata singkat tentang seorang Tukang Sampah ini. berikut kisahnya...

Jumat, 12 Juni 2015

Jangan pernah mengotori langit


SUATU MAKNA DIBALIK UMPATAN


  Suatu hari seorang lelaki pemarah menemui Sang Kakek. Dia mengumpat Kakek dengan kata-kata kasar. Sang Kakek mendengarkanya dengan sabar, tenang, dan tidak berkata sepatah pun.

Rabu, 27 Mei 2015

Ruang Tunggu

RUANG TUNGGU



  Lampu pada tulisan “Ruang Tunggu” itu mulai redup, satu-persatu sosok di dalamnya mulai melangkah keluar. Bukan meraih apa yang mereka tunggu-tunggu, melainkan melangkah keluar saja. Menyerah. Entahlah.

Sabtu, 23 Mei 2015

Maaf aku terlalu diam


MAAF AKU TERLALU DIAM


    Duduk. Dan berpikirlah..
“Aku yang lebih sayang sama kamu dibanding siapapun bahkan dia!”
Kalimat itu bukanlah sebuah persoalan, karena besar atau tidaknya sebuah sayang tidak akan berarti apa-apa kalau semua itu cuma dipendam.